Perang Sampit (Konflik Suku Dayak Dengan Suku Madura) Pada Tahun 2001
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Articles
- Issue: Vol. 23 No. 2 (2022)
-
Published: Nov 17, 2022
Abstract
Downloads
Adlin, A. (2006). . Perbedaan Gaya Hidup Masyarakat di Era Globalisasi. Jakarta: Rajawali. Alexandra, F. (2018). Analisis Akar Konflik Sampit Melalui Teori deprivasi. Global & Policy , 129. Arkanudin. (2006). Menelusuri Akar Konflik Antaretnik. Mediator: Jurnal Komunikasi, 7(2), 185–194.
Collier, M. J. (1994). Cultural Identity and Intercultural Communication. In L. A. Porter, Cultural Identity and Intercultural Communication (pp. 36-44). Belmont: Wadsworth.
De Jonge, H. (1989). Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam. Jakarta: PT Gramedia.
Haudy, R. (2001). Tangisan Anak Pulau: Sebuah Catatan Tragedi Sampit. Jakarta: CV Dharfin Jaya.
Iskandar, D. (2004). Identitas Budaya dalam Komunikasi Antar-Budaya: Kasus Etnik Madura dan Etnik Dayak.
Jurnal Masyarakat dan Budaya, 119-120.
Kim, Y. Y. (1994). Intercultural Personhood: An Integration of Eastern and Western Perspectives. In L. A. Porter,
Intercultural Communication (pp. 415-425). Belmont: Wadsworth.
Ningsih, L. K. (2021). Politik Etnik Pasca Konflik Madura- Dayak di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Journal of Politic and Government Studies, 81-93.
Marry, R. A. (2014). Konflik Etnis Antara Etnis Dayak dan Madura di Sampit dan Penyelesaiannya (2001— 2006).
Jurnal Ilmu Sejarah, 6-11.
Moleong, J. L. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulkhan, A. (2001). Kekerasan dan Konflik: Tantangan Bagi Demokrasi. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Oomen. (2009). Kewarganegaraan, Kebangsaan & Etnisitas. Bantul: Kreasi Wacana.
Porter, L. A. (1994). Intercultural Communication. Berlmont: Wadsworth.
R.D Ashmore, L. J. ( 2001). Social Identity, Intergroup Conflict, and Conflict Reduction. New York : Oxford University Press .
Ritzer, D. J. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.
Rosyidi, M. I. (2018). Komunikasi Kelompok dalam Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kelbung Pasca Konflik Madura-Sampit. Jurnal Komunikasi, 52.
Singarimbun, E. S. (1985). Transmigrasi di Indonesia 1905-1985. Jakarta: UI Press. Soemardjan, S. (2001). Konflik Antar Suku di Indonesia. Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. Suparlan, P. (2000). Kerusuhan Sambas. Jurnal Polisi Indonesia, 4-9.
Trijono, L. (2004). Potret Retak Nusantara: Studi Kasus Konflik di Indonesia. Yogyakarta: CSPS Books. Van Hulten, H. J. (2002). Hidupku diantara Suku Dayak: Catatan Seorang Missionari. Jakarta: Grasindo.
Wahid, A. (2004). Berdamai Dengan Sejarah: Panduan Praktis Mengelola Konflik. Yogyakarta: Alenia Press. Wiyata, A. L. (2002). Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Yuliyanto. (2017). Peranan Hukum Adat Masyarakat Dayak dalam Menyelesaikan Konflik untuk Mewujudkan Keadilan dan Kedamaian. Jurnal Rechts Vinding, 6(1), 37–52.
Zakiyah. (2017). Cendekiawan Muslim Dan Wacana Konflik Etnis di Kalimantan Barat. Jurnal Panangkaran, 1(2), 144–147.
Title | Perang Sampit (Konflik Suku Dayak Dengan Suku Madura) Pada Tahun 2001 |
---|---|
Issue: | Vol. 23 No. 2 (2022): JURNAL SOSIAL |
Section | Articles |
Published: | Nov 17, 2022 |
DOI: | https://doi.org/10.33319/sos.v23i2.112 |
Keywords: | Sampit war, ethnic conflict, Dayak tribe, Madura tribe |
Author | Sifaun Nadzifah |