Pembentukan Karakter PeduliSosial MelaluiAmil Zilenial Dalam Perspektif Teori Fungsionalisme Emil Durkheim Pembentukan Karakter Peduli Sosial


Abstract

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang sebagian besar hidupnya bergantung pada orang lain. Peserta didik yang memiliki jiwa sosial yang tinggi akan lebih mudah bersosialisasi dan dihargai. Akan tetapi, nilai-nilai sosial tersebut mulai luntur. Kehidupan masyarakat saat ini cenderung bersifat individualis. Rasa kepedulian terhadap sesama semakin luntur. Oleh karena itu, pembentukan jiwa sosial yang tinggi perlu dilakukan melalui pengajaran dan penanaman nilai-nilai kepedulian sosial. Generasi  Z  atau  penduduk  asli  era digital    lahir    di    dunia    digital    dengan teknologi lengkap Personal Computer(PC), ponsel,   perangkat   gaming   dan   internet. Mereka  menghabiskan  waktu  luang  untuk menjelajahi web, lebih suka tinggal di dalam ruangan  dan  bermain online daripada  pergi keluar    dan    bermain    di    luar    ruangan        Hal ini yang menjadikan generasi Z kurang peka terhadap lingkungan, individualis. metode penelitian ini Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif  merupakan metode  penelitian berdasarkan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti  pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci pengambilan sampel sumberdata dilakukan  secara purposive ,teknik dengan pengumpulan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari generalisasi Dalam hal ini, zakat berfungsi sebagai bentuk “solidaritas organik” yang mempererat hubungan antara masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi, menciptakan rasa kepedulian sosial dan tanggung jawab. Keberadaan amil zilenial pada lembaga amil zakat sangat relevan dalam konteks masyarakat modern yang dinamis, di mana peran solidaritas sosial semakin dibutuhkan untuk mencapai harmoni dan kesejahteraan bersama.

Downloads

Download data is not yet available.

Anto, Rusdi. 2018. “Teori-Teori Sosiologi Hukum Fungsional Struktural.” (July).

Astawa, I. B. M. (2021). Pengantar Ilmu Sosial. Depok: RajaGrafindo Persada.

Emile Durkheim The Elementary Forms of the Religious Life (New York: The Free Press, 1995), 27.

Fadilah, R., Lubis, G. P., & Lubis, F. (2024). TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL (ZAKAT SEBAGAI BENTUK PENDEKATAN FUNGSIONALISME KEAGAMAAN). Jurnal Hukum dan Kebijakan Publik, 6(3).

Hisyam, C. J. (2020). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Hisyam, C. J., Simanjuntak, D. J., Tuffahati, F., Fakhria, I., Safaatun, M. A., & Al-Fauziah, R. A. (2023). Menilik Budaya Penjara: Teori Struktural Fungsional Emile Durkheim. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora, 1(3), 133-141.

H.M. Ridwan Lubis, Sosiologi Agama: Memahami Perkembangan Agama Dalam Interaksi Sosial (Jakarta: Kencana, 2017 ), 87.

Indarni, W., Rosyadi, M. A., & Nasrullah, A. (2024, June). Peran Pengelolaan Zakat Sebagai Lembaga Sosial Dalam Fungsi Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Baznas Dompu. In Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Sosiologi (Vol. 2, No. 1, pp. 211-224).

Mahyudi, D. (2023). Pendekatan Antropologi dan Sosiologi dalam Studi Islam. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab, 9(2), 114-140.

Nugroho, A. C. (2021). Teori utama sosiologi komunikasi (fungsionalisme struktural, teori konflik, interaksi simbolik). Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(2).

Priyanto, E., Kartikawati, R., & Fajar, W. N. (2017). Membangun Karakter Mahasiswa Melalui Lesson Study Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN, 2598, 5973.

Pope, W. (1975). Durkheim sebagai Fungsionalis. Sociological Quarterly , 16 (3), 361-379.

Qurniawati, R. S., & Nurohman, Y. A. (2018). eWOM pada Generasi Z di Sosial Media. Jurnal Manajemen Dayasaing, 20(2), 70–80. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/dayasaing.v20i2.6790

Rahmat, A. E., & Suhaeb, F. W. (2023). Perspektif Emile Durkheim Tentang Pembagian Kerja Dan Solidaritas Masyarakat Maju. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(3), 2138-2144.

Riitzeir, G., & Goodman, D. J. (2008). Teiorii Sosiiologii: Dari Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosiial Postmodeirn. Yogyakarta: Kreiasii Wacana.

Rizaldi, M., & Qodariyah, A. L. (2021). Mengkaji manfaat dan nilai–nilai dalam pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi dari sudut pandang teori fungsionalisme. Jurnal Artefak, 8(1), 81-86.

Sitorus, G. H. (2022). Sumbangsih Teori Fungsionalis Emile Durkheim Untukmewujudkan Agama Sebagai Wacana Performatifdalam Mewujudkan Solidaritasdi Tengah Pandemi. Pute Waya: Sociology Of Religion Journal, 3(1), 52-64.

Suadii, A. (2018). Sosiologi Hukum: Penegakan, Realitas, dan Niilaii Moraliitas Hukum.

Jakarta: Keincana.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitaitf, Kualitaitf dan R&B. Bandung:PT Alfabet

Title Pembentukan Karakter PeduliSosial MelaluiAmil Zilenial Dalam Perspektif Teori Fungsionalisme Emil Durkheim
Issue: Vol. 26 No. 2 (2025): JURNAL SOSIAL
Section Articles
Published: Nov 25, 2025
DOI: https://doi.org/10.33319/sos.v26i2.335
Keywords: Peduli Sosial, Amil Zilenial, Teori Fungsionalisme, Emil Durkheim.
Author sri rahayu